| 1.Sebenarnyadi Bojonegoro ada Batik yangtelah lama menggema yaitu batik Jumput dari Desa Prayungan Kecamatan Sumberrejo. 2.Motif batik yang menjadi kebanggaan warga Bojonegoro. " Ada Motif jagung, tembakau, Minyak ( Gotro), sapi, Wayang Tengul, Jati dan Padi serta Kayangan Api. Dari kesembilan Motif Batik Jonegoro ini akan menjadi Motif awal sebelum muncul Motif – motif lain yang nantinya bisa membuat nama Bojonegoro di kenal di negara lain. 3.Masyarakat Bojonegoro harus mau ikut membudayakan untuk ikut memiliki Batik Jonegoro dan menggunakan pada hari Kamis dan Jumat bagi Karyawan Pemkab, untuk Pengusaha bisa menganjurkan penggunaan Batik Jonegoro pada karyawannya serta bagi siswa sekolah juga bisa diseragamkan pada setiap hari jum'at, masih banyak peran serta masyarakat dalam ikut membantu melestarikan penggunaan Batik jonegoro ini. 4.Batik di Bojonegoro sebenarnya tidak ada satu melainkan 2 yakni Batik Jumput dan Batik Madrim, untuk nama Batik Madrim ini orang sudah banyak mengenal merupakan Patih dari Raja Angling Darma dari Kerajaan Malowopati yang petilasannya ada di Desa Wotan Ngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. 5.Bojonegoro merupakan sebuah kabupaten yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Kekayaan ini menginspirasi Ibu Mafudho Suyoto untuk menjadikannya sebagai motif Batik. Melalui lomba design, maka terciptalah 9 motif Batik Jonegoroan. Antara lain: Gastro Rinonce (Motif Kilang Minyak dan Gas Bumi), Jagung Miji Emas (Motif Jagung), Mliwis Mukti (Motif Burung Legendaris Jelmaan Angling Dharma, Mliwis Putih), Parang Dahono Munggal (Motif Wisata Api Abadi, Kahyangan Api), Parang Jembul Sekar Rinandar (Motif Hewan Sapi), Pari Sumilak (Motif Padi), Rancak Thengul (Motif Wayang Thengul, khas Bojonegoro), Sata Gondo Wangi (Motif Tembakau), dan Sekar Jati (Motif Daun Jati). Sembilan motif batik Jonegoroan diatas merupakan gambaran dari Potensi Budaya dan Alam Bojonegoro. 6.Bagi masyarakat yang ingin memliki batik Jonegoro bisa mendapatkannya di Kecamatan Temayang, Kecamatan Dander dan Purwosari |
0 comments:
Post a Comment